Rabu, 05 Oktober 2016

Menyeruput Kopi Gayo di Taman Legos

MATAHARI membakar Taman Simpang Legos sore itu, Jumat (2/10/2015). Beberapa pencinta kopi duduk enjoy di taman yang dulunya jadikan sebagai Terminal Angkutan Antar Kota (Angkot) oleh pemerintah setempat. Terakhir, terminal ini "disulap" sebagai taman bermain. Tempat lintas umur kongkow, melepas capek serta berdiskusi sambil menyeruput kopi. Tempat itu baru di buka dua minggu paling akhir serta lengkapi bermacam warung kopi yang sudah buka terlebih dulu di Kota Lhokseumawe, Aceh. Tetapi, ada yang tidak sama di tempat ini. Panorama yang di tawarkan sungguh nyaman. Taman itu melingkar di bagian tengah.

Di pojok kanan ada panggung hiburan, tempat dimana golongan muda dapat keluarkan kekuatan bermusik, berpuisi serta aktivitas seni yang lain./MASRIADI Ice Krim Kopi Gayo dihidangkan di Taman Simpang Legos, Kota Lhokseumawe, Aceh, Jumat (2/10/2015). Di bagian lain, ada lantai dua. Pengunjung yang duduk di lantai dua dapat leluasa lihat situasi kota. Sayangnya, lantai dua ini belum digunakan. Bila telah berperan, bakal nyaman menyesap kopi dibuai angin yang bertiup perlahan-lahan.




 Yang memiliki warung kopi itu Taufiq menghadirkan kopinya segera dari sentral penghasil kopi di Aceh. Kopi arabika di tempat itu datang dari dataran tinggi Gayo. Taufiq mempersiapkan mesin pembuat kopi. Biji-biji kopi Gayo pilihan segera dipress serta saripatinya dihidangkan ke pengunjung. Biji-biji kopi itu juga dimasukkan dalam toples serta ditata di bagian depan warung. Hingga, pengunjung dapat segera pilih biji kopi yang dikehendakinya./MASRIADI Pencinta kopi menyesap kopi di Taman Simpang Legos, Kota Lhokseumawe, Aceh, Jumat (2/10/2015). Ruang itu tawarkan bermacam kopi Gayo dari dataran tinggi Gayo, Aceh. Warung ini menyebutkan dianya Kopi Arabica Bean. Walau namanya arabika, tetapi sajiannya dapat bermacam. Sekurang-kurangnya, dapat sanger arabika serta ice krim arabika. Dua varian ini yang paling diburu oleh konsumen. "Untuk sanger kami mencampurkan arabika, susu serta sedikit teh. Sedang untuk ice krim arabika, kami mencampurkan kopi, ice crem serta susu. Bila tak gunakan susu, rasa-rasanya sangat pahit. Tak pas di lidah kita, " sebut Irwan Taufik, peracik kopi di tempat itu. Untuk harga, janganlah cemas, begitu terjangkau. Disini masihlah ada kopi yang di jual seharga Rp 5. 000 per cangkir. Ada pula harga beberapa puluh ribu, bergantung varian apa yang diambil pengunjung./MASRIADI Peracik kopi Gayo tengah bikin kopi di Taman Simpang Legos, Kota Lhokseumawe, Aceh, Jumat (2/10/2015). Makin sore, pengunjung makin ramai. Lintas umur, laki-  http://smartdetoxmurah.angelfire.com/suka-pahit-coffee-memiliki-sifat-jahat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar